Geologi : Morfografi dan Morfometri (Van Zuidam, 1985)


Salah satu cabang ilmu geologi yang akan digunakan dan dikaji dalam pemetaan geologi adalah geomorfologi. Geomorfologi penting untuk dipelajari guna menunjang pemetaan geologi mulai dari tahap awal hingga akhir. Geomorfologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang bentuk muka bumi. Objek yang dipelajari dalam geomorfologi adalah bentuklahan dan material penyusun, struktur serta proses yang bekerja padanya (Van Zuidam, 1983).
Geomorfologi terdiri dari 4 aspek utama yaitu aspek morfologi, aspek morfogenesa, aspek morfokronologi dan aspek morfo-asosiasi. Untuk tahapan awal secara umum, yang penting untuk dipelajari adalah aspek morfologi yang mencakup morfografi dan morfometri.
Morfografi berisi tentang penjelasan mengenai kondisi bentuklahan, yang dimana hasilnya berupa pembagian daerah mulai dari pedataran, pebukitan, hingga pegunungan. Hal ini dilakukan dengan cara menganalisis kondisi topografi di lapangan berupa pengenalan bentuk lahan serta identifikasi pola yang tampak dari tampilan kerapatan kontur pada peta sehingga dapat menentukan bentuk perbukitan atau pedataran.
Morfometri berisi tentang deskripsi dan pengukuran aspek kuantitatif bentuklahan, seperti morfometri kemiringan lereng, morfometri Daerah Aliran Sungai (DAS), morfometri longsor, atau morfometri lembah. Dalam pemetaan geologi, yang umum digunakan adalah morfometri kemiringan lereng.
Dalam menentukan morfografi dan morfometri lereng suatu daerah, tentunya kita memerlukan sebuah acuan. Ada beberapa acuan yang bisa dipakai dalam hal ini, namun acuan yang paling umum adalah klasifikasi morfografi dan morfometri menurut Van Zuidam (1985). Berikut adalah tabel klasifikasinya yang sudah disadur dan disederhanakan:

Tabel 1. Klasifikasi Morfografi (Van Zuidam, 1985)

Ketinggian Absolut (Meter)
        Morfografi
<50
Dataran rendah
50-100
Dataran rendah pedalaman
100-200
Perbukitan rendah
200-500
Perbukitan
500-1500
Perbukitan tinggi
1500-3000
Pegunungan
>3000
Pegunungan tinggi

Tabel 2. Klasifikasi Morfometri Lereng (Van Zuidam, 1985)


Klasifikasi
Kemiringan

Beda Tinggi (m)

Warna
Persen (%)
Derajat ( o)
Datar
0 – 2
0 - 2
< 5 m
Hijau
Agak Landai
2 – 7
2 – 4
5 – 25 m
Hijau muda
Landai
7 – 15
4 – 8
25 -75 m
Kuning
Agak Curam
15 – 30
8 – 16
75 – 200 m
Jingga
Curam
30 -70
16 – 35
200 – 500 m
Merah muda
Terjal
70 -140
35 – 55
500 – 1000 m
Merah
Sangat Terjal
> 140
> 55
> 1000 m
Ungu




DAFTAR PUSTAKA
  •         Cahyadi, Hary, dkk. 2016. Geomorphology Characteristic of Ciangsana and Surrounding Areas, Cikembar Sub-District, Sukabumi Regency, West Java. Proceeding Seminar Nasional Kebumian Ke-9.
  •          Thornbury, W.D., 1954, Principles of Geomorphology, Wiley Eastern Limited, New Delhi, India.
  •          Van Zuidam, et, al 1983. Guide to Geomorphologic aerial photographic interpretation and mapping.
  •          Van Zuidam, R. A. 1985. Aerial Photo – Interpretation in Terrain Analysis and Geomorphologic Mapping. Smith Publisher, The Hague, ITC.


Comments

Popular posts from this blog

Geologi : Kristalografi

Cara Sederhana Filter air